Sumpit, Alat Makan Bersejarah Yang Masih Di Gunakan Hingga Kini!

Sumpit, Alat Makan Bersejarah Yang Masih Di Gunakan Hingga Kini!

Sumpit

Sumpit identik dengan alat makan orang Tionghoa, meskipun alat makan ini juga dipergunakan oleh penduduk di Jepang, Korea Selatan, dan juga Vietnam. Diinfokan dari situs berita gue, sumpit pertama ditemukan di Tiongkok sekitar 1200 SM.

Fakta sejarah ini didasarkan oleh inovasi enam pasang sumpit yang terbuat dari perunggu sepanjang 26 cm dengan lebar antara 1,1- 1,3 cm pada reruntuhan Yin di tempat Hainan. Pemakaian sumpit awalnya enggak dipakai sebagai alat makan, lo.

Sumpit dikala itu dipakai untuk memasak karena dianggap dapat menjangkau bagian mendidih dalam panci air atau minyak dalam wajan. Barulah pada masa Dinasti Han (202 SM- 220 M) berkuasa, sumpit dipergunakan sebagai alat makan oleh penduduk China.

Lalu, seperti apa sejarah bakarat online pemakaian sumpit sebagai alat makan yang identik dengan budaya Tionghoa? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Sejarah Sumpit Semenjak 4000 Tahun Yang Lalu

Tak sesimpel wujudnya, sumpit memiliki sejarah yang benar-benar panjang. Berdasarkan Lan Xiang, seorang kurator sumpit kuno, catatan sejarah mengucapkan apabila sumpit telah ditemukan semenjak 3.100 tahun yang lalu. Di catatan hal yang demikian, dinyatakan bahwa Zhou, penguasa jangka waktu akhir Dinasti Sang, mengaplikasikan sumpit yang terbuat dari gading gajah.

Di masa kuno hal yang demikian, sumpit dari gading gajah telah dianggap sebagai barang yang mewah karena menggambarkan hidup sejahtera yang dijalani sang kaisar. Tetapi, sumpit yang terbuat dari gading gajah bukanlah sumpit pertama di dunia. Jejak sejarah sumpit mengarah ke kehidupan primitif 4.000 tahun sebelum masehi.

Sumpit pertama diprediksi terbuat dari bambu karena nenek moyang bangsa Tiongkok tinggal di dalam hutan. Banyak yang menganggap masyarakat pra sejarah mengaplikasikan ranting sebagai sumpit sebagai piranti makan untuk mengambil kuliner dari dalam panci yang panas. Tak hanya ranting yang dianggap sebagai cikal bakal sumpit, tulang dan tanduk hewan pun sempat dihasilkan material sumpit oleh orang jaman dahulu.

Para arkeolog menemukan nyatanya di website sejarah Longqiuzhang, China. Barulah kemudian di era dinasti Xiang dan Sang, timbul sumpit yang dihasilkan dari material mewah, seperti gading gajah dan giok. Padahal sumpit dari bahan besi dan tembaga mulai dipakai selama musim semi dan musim gugur di masa perang, ialah sekitar 770 – 221 sebelum masehi. Keluarga kerajaan biasanya menyantap makanan dengan sumpit yang terbuat dari perak untuk mendeteksi apakah makanan hal yang demikian beracun atau tidak. Jika makanan diracuni, sumpit perak biasanya akan berubah warna jadi hitam karena racun yang dipakai di masa hal yang demikian biasanya terbuat dari sulfur.

Mengapa orang Tionghoa makan dengan sumpit?

Sejarah pertama makanan dan sumpit berasal dari legenda Dinasti Xia. Dinasti Xia ialah dinasti yang benar-benar tua yang memerintah Tiongkok dari sekitar 2100 hingga 1700 SM. Dinasti ini dianggap sebagai “dinasti besar pertama di Tiongkok”, dan diketahui luas karena budaya, seni, musik, dan karya sastra mereka yang benar-benar maju. Catatan tertua dari dinasti ini menampilkan bahwa mereka mengaplikasikan sumpit untuk makan, tapi asal usul praktik ini masih tidak diketahui.

Nah, berikut ialah beberapa alasan mengapa orang Tionghoa makan dengan sumpit:

  1. Sumpit ialah simbol kebahagiaan dalam budaya Tionghoa.
  2. Mengaplikasikan sumpit ialah petunjuk kerendahan hati dan rasa hormat kepada orang lain.
  3. Sumpit juga ialah petunjuk hormat kepada orang yang lebih tua.
  4. Mayoritas orang Tionghoa lebih menyenangi mengaplikasikan sumpit untuk makan karena mereka percaya bahwa mengaplikasikan sumpit lebih sehat daripada mengaplikasikan jari atau pisau dan garpu.
  5. Mayoritas orang Tionghoa lebih menyenangi mengaplikasikan sumpit karena mereka percaya bahwa mengaplikasikan sumpit lebih sopan dan hormat.
  6. Makan dengan sumpit ialah bagian dari kehidupan sehari-hari bagi kebanyakan orang Tionghoa, jadi mereka pun tidak memikirkannya lagi; tapi, apabila kalian bertanya kepada siapa pun yang tidak makan dengan sumpit mengapa mereka tidak melakukannya, maka ia mungkin akan memberitahu kalian bahwa ia tidak pernah belajar cara memakainya dan mereka merasa tidak nyaman.
  7. Sumpit dianggap lebih ramah lingkungan daripada mengaplikasikan pisau dan garpu karena mayoritas sumpit terbuat dari bambu, yang ialah sumber energi alam yang dapat dipanen kembali dan dipakai untuk membikin barang-barang lainnya.
  8. Mayoritas orang Tionghoa mengaplikasikan sumpit untuk menghindari mengotori tangan atau jari mereka.